Subscribe:

Kamis, 16 Februari 2012

Sekolah S3 di Amerika ?? Siapa Takut...


Pergi sekolah ke Amerika mungkin menjadi impian banyak orang. Pada hari Rabu 15 Februari 2012 dilakukan Presentasi program beasiswa yang ditawarkan The American Indonesia Exchange Foundation (Aminef) di  Lantai III Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak mungkin dapat menjadi wacana bagi yang ingin berguru ilmu ke negeri Paman Sam.

Kurang lebih dari 100 peserta dari mahasiswa dan staf pengajar memenuhi ruang tempat presentasi digelar.
Kegiatan ini adalah kerjasama International Office (IO) Universitas Tanjungpura yang diketuai oleh Ibu Dr. Farah Diba, S.Hut, Msi dan Aminef Jakarta.

Beasiswa yang ditawarkan meliputi Beasiswa khusus untuk warga Papua, Fulbright Freeport Master’s Degree Program. Sedang program non-degree, beasiswa yang ditawarkan adalah Fulbright Foreign Language Teaching Asistant (FLTA) Program, serta Community College Initiative Program (CCIP), program pertukaran pendidikan internasional yang memungkinkan mahasiswa belajar dalam lingkungan sivitas akademika di AS untuk mengembangkan keterampilan profesional. Tersedia bidang Manajemen dan Administrasi Bisnis; Manajemen Penyambutan Tamu dan Turisme; Profesi Kesehatan, termasuk Keperawatan; Media; Teknologi Informasi; Pertanian; dan Teknik. Juga disediakan beasiswa bagi mahasiswa yang ingin memperdalam ilmunya di Amerika dengan mengikuti program Global Undergraduate Exchange Program.



Selain itu terdapat beasiswa hasil kerjasama Dikti – Aminef dalam bentuk Doctoral Fulbright-Dikti khusus bagi dosen PTN/PTS. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut tentu ada syaratnya. Butuh usaha tinggi dan etos kerja pantang menyerah. Nilai Test of English as a Foreign Language berstandar nilai 550 sampai 600 hingga harus familiar dengan GMAT/GRE. Banyak mahasiswa atau dosen yang gagal saat melamar beasiswa karena kurangnya kesiapan dari segi manajemen waktu dan kurangnya kemampuan secara personal.
Meraih beasiswa luar negeri, khususnya ke Amerika memang tidak mudah. Kunci suksesnya adalah memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Jangan menunggu deadline pengiriman proposal sampai batas waktu pengiriman berkas, karena kita tidak akan tahu berapa banyak kesempatan beasiswa yang hilang karena tenggat waktu. Calon pelamar beasiswa juga harus mantap dengan proposal yang sudah disiapkan.
Selain itu bahasa Inggris juga menjadi syarat mutlak untuk dapat lolos ke Amerika, karena merupakan bahasa yang akan digunakan dalam praktik perkuliahan nantinya. Jika kurang memahami informasi atau hal-hal terkait program beasiswa, jangan ragu untuk menanyakan pada pihak terkait agar proses dapat berjalan lancar dan sesuai rencana.

Hal terpenting adalah jangan pernah takut gagal. Banyak pelamar beasiswa yang diterima setelah beberapa kali mencoba. Semuanya butuh proses. Jika gagal, coba lagi. Berdoa dan tawakkal adalah langkah akhir ketika kita sudah melewati semua proses program seleksi beasiswa.

Ada banyak manfaat dan pengalaman yang kita peroleh ketika mampu menembus ketatnya persaingan beasiswa tersebut. Selain ilmu yang tak ternilai, hasilnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan dan khalayak banyak.

Ada yang tertarik ??

Semoga Berhasil,
Transporters

Sumber : Hasil Paparan/Presentasi (sebagian diambil dari : http://www.surya.co.id/2012/02/07/inilah-cara-mudah-kuliah-di-amerika)

0 komentar:

Posting Komentar