Subscribe:

Minggu, 18 Maret 2012

5 Konsep Panen Energi Hijau Dari Jalan Raya

Jalan raya merupakan salah satu tempat dimana banyak energi terbuang begitu saja. Energi tersebut sebenarnya bisa dipanen untuk dimanfaatkan kembali. Caranya pun relatif mudah, hanya diperlukan realisasi dari ide dan konsep yang sudah banyak dituangkan, sedangkan teknologi yang ada ada saat ini juga sudah mendukung.



Berikut ini adalah beberapa konsep dan ide yang bisa direalisasikan guna mengubah jalan raya sebagai sumber energi.

Solar Roadway

Solar Roadway adalah prototip jalan cerdas dengan menanam sel-sel surya ke dalam jalan. Selain berfungsi sebagai penghasil listrik, rambu-rambu lalu lintas cukup dibuat di atas jalan raya. Sebuah teknologi yang melibatkan sistem mikroprosesor akan melakukannya sekaligus mendeteksi kerusakan yang terjadi.Selain itu, sistem Radio Frequency Identification bisa digunakan untuk melacak posisi kendaraan yang melintas di atasnya. Sistem kendali transportasi tidak akan mengalami masalah di atas Solar Roadway.

Solar Arch

Solar Arch didesain oleh Tyson Steele, seorang desainer industri. Konsepnya sendiri pada dasarnya lebih mengutamakan arsitektur yang dikombinasikan dengan jalan raya, terutama untuk perkotaan. Atap lengkung yang terbuat dari panel-panel surya transparan, selain menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik jalan itu sendiri, seperti lampu dan rambu-rambu, atap tersebut juga dapat berfungsi sebagai pelindung jalanan dari sinar matahari langsung dan hujan.

E Turbine


Pedro Gomez, desainer industri, membuat konsep turbin angin sumbu vertikal yang dipasang di antara dua jalur jalan raya. Energi angin yang didapatkan selain berasal dari pergerakan udara yang diakibatkan melintasnya kendaraan di dekat turbin tersebut, juga dari angin alami. Listrik yang dihasilkan disimpan dalam baterai dan bisa digunakan kembali untuk penerangan jalan, panel informasi dan telepon darurat.

Electricty Generation Road Ribs


Energi juga bisa didapat dari mobil yang sedang melintasi jalan raya. Konsep untuk mengaplikasikannya adalah dengan menggunakan Electricty Generation Road Ribs. Road Ribs mengandalkan konsepnya pada karet elastis yang tahan terhadap cuaca dengan bagian dalamnya diisi dengan kumparan dan magnet permanen. Hasilnya jika terjadi gerakan magnet maka listrik akan mengalir dan kemudian disimpan ke dalam baterai.

SolaRoad

SolaRoad merupakan proyek yang saat ini sedang dikembangkan oleh institusi riset TNO. Jika konsep-konsep lain lebih mengutamakan jalan raya, maka SolaRoad lebih memusatkan perhatiannya pada jalur sepeda. Proyek tersebut memang menjadi salah satu langkah yang diambil Belanda untuk mempromosikan transportasi bebas emisi dan menekan angka emisi karbon dari kendaraan berbahan bakar minyak.
Jalur sepeda yang akan dibuat dari beton. Di bagian atasnya akan dilapisi dengan panel-panel surya setebal satu sentimeter dengan kaca transparan yang tahan benturan dan perubahan cuaca.

Konsep-konsep yang ada memang tidak membutuhkan teknologi canggih karena saat ini semua teknologi yang ada di dalamnya sudah tersedia secara komersial. Hanya dibutuhkan kemauan dan realisasi untuk menerapkannya di dunia nyata.

»»  READMORE...

Ilmuwan Jepang Kembangkan Jalan Raya Listrik Bagi Mobil Listrik

Baterai dan mobil listrik adalah dua hal yang tak terpisahkan. Tanpa adanya baterai, mengendarai mobil listrik tidak akan mengantarkan pengendaranya sampai ke tujuan.


Sayangnya, hingga kini baterai masih menjadi masalah utama dalam teknologi mobil listrik, selain karena densitas dan kapasitas energinya yang terbatas, umur pakai yang relatif pendek dan waktu pengisian ulang yang lama, baterai juga merupakan komponen termahal dari sebuah mobil listrik. Pendek kata baterai masih harus melalui banyak tahapan pengembangan agar keekonomian mobil listrik tercapai.

Berangkat dari berbagai permasalahan tersebut, satu tim ilmuwan yang terdiri dari Masahiro Hanazawa dari Toyota Central R&D Labs dan Takashi Ohiradari dari Toyohashi University mencoba mengambil alternatif lain agar teknologi mobil listrik tidak sepenuhnya tergantung pada baterai yang umumnya berukuran besar dan mahal.

Kedua ilmuwan tersebut tengah mengembangkan mobil listrik yang mendapatkan pasokan energi listrik dari jalanan yang dilewatinya. Tentunya bukan jalanan aspal biasa, melainkan jalanan yang telah dialiri listrik dengan bantuan pelat-pelat logam yang terpasang di atasnya.

Demi keamanan dan efektifitas sistem, listrik yang mengalir diubah terlebih dahulu menjadi gelombang radio. Agar mobil listrik prototip mereka bisa menangkap gelombang radio tersebut, mereka mendesain ban mobil yang berbeda dengan ban mobil biasa. Sabuk baja yang biasanya sebagai penguat di dalam ban kini menjadi elektroda yang berfungsi untuk menangkap gelombang radio jika bertemu dengan pelat aluminium dengan berubah karakteristiknya sebagai kapasitor.

Dalam uji coba di laboratorium, mereka menemukan adanya perbedaan impedansi antara sabuk baja dan pelat aluminium. Mereka menyatakan bahwa meski uji coba mereka lakukan dengan tegangan rendah, mereka yakin bahwa metode yang mereka kembangkan sudah cukup layak untuk diaplikasikan.
(Toyohashi University of Japan)

»»  READMORE...